BAGIYO

Judul Film : BAGIYO
- Genre : Fiksi
- Sutradara : Yusril Ihza
- Tahun produksi : 2021
- Durasi : 17 Menit 17 Detik
Aktor dan Crew :
Produser | Fathan Ardiansyah |
Sutradara | Yusril Ihza F A |
DOP | Nayoko Bagus P. |
Assisten Produser | Ghea Pratama Putri |
Pemeran Utama | Fahrudin Imam Nur Kholis |
Pemeran Pendamping | Nurafia Budiarti |
Pemeran Tambahan | Maha Kalyana Mitta |
Pemeran Tambahan | Bambang Soerjondori |
Editor | Zain Al Faqih |
MUA | Ni Komang |
Asissten MUA | Hidayatu Laili Afifah |
Art Director | Cenk Ibnuhamid |
Imam Luqman | |
Habib Alamsyah | |
Lighting | Moch Alvin Ardiyansyah |
Soundman | Galih |
Kameramen | Muhammad Faried |
Koordinator Talent | Lailatus sa’dah |
Clapper | Syihab Wafi |
Desain Poster | Eko Rizal |
Sinopsis :
Bagiyo anak dari pedagang lontong balap yang sudah menjadi sarjana di salah satu universitas ternama di Jakarta. Semenjak Bapak Bagiyo meninggal, Bagiyo hanya tinggal berdua bersama Emaknya di perkampungan Bulak Rukem, Surabaya bagian Utara. Hari itu Bagiyo mendapat pesan whatsap dari temannya, Bagiyo diminta untuk bekerja di Jakarta. Bagiyo diiming-imingi gaji besar dan kunjungan ke Inggris. Bagiyo terlihat senang sekaligus bimbang karena ia harus meninggalkan Emaknya. Bagiyo mencoba mengabarkan dan mempertimbangkan tawaran pekerjaan pada Emaknya. Akan tetapi, di teras rumah Bagiyo melihat Emak dan Tacik bercakap-cakap membicarakan soal jual beli rombong lontong balap untuk melunasi hutang Bapak Bagiyo. Bagiyo mendapati ungkapan Emak yang tidak jadi menjual rombong lontong balap karena ternyata Bapak Bagiyo meninggalkan hutang bukan bertujuan untuk kepentingan pribadi, bahkan Bapak Bagiyo lebih memilih uang tersebut untuk kepentingan sekolah Bagiyo ketimbang untuk biaya pengobatannya. Pun dari rombong lontong balap itu pula Bagiyo bisa sekolah tinggi hingga menjadi sarjana. Tacik – seorang pengusaha berdarah tionghoa – memahami kondisi Emak. Tacik akhirnya menjadi langganan tetap lontong balap Emak. Bagiyo berjalan ke pawon untuk membuka pesan whatsap temannya dan berniat mempertimbangkan tawaran pekerjaan. Namun, pesan whatsap temannya masuk lebih dulu dan Bagiyo menolak pekerjaan itu. Bagiyo lebih memilih menemani Emaknya dan Bagiyo memilih jalan hidup menjadi pedagang lontong balap keliling sebagai warisan tradisi keluarganya.
Didukung Oleh :


Jl. Teluk Gong Raya No. 74, RT 06 / RW 10
Pejagalan, Kec. Penjaringan, Kota Jakarta Utara.
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14450